PERISAI
Dalam cawan seribu warna
Berkaca jiwaku diatasnya
Terlukiskan senja disana
Mengiring diatas kepala
Nantikanku tenggelam
Dibalik awan kelam Menuai kilau bintang
Dilangit yang membentang
Tegar jiwaku masih disini
Berpijak hati pada bumi ini
Dimana smakin tak berarti lagi
Untuk selalu tetap kumiliki Walau perih mengiris
Bathin tak kan terkikis
Kuraih matahari diatas bara api
Hanya panas didada
Menyengat dan membakar
Seluruh anganku menggapai kemulyaan
Kan kubawa lukaku
Kejalan yang kumau
Tanpa satupun yang mampu
menghalangiku
Kepedihan yang panjang.. Mendekap dan kubertahan
Pada perisai kehidupan
Genggam erat jiwaku
Sandarkanku bersama
Singgasana gelap-MU
DALAM DERU PUSARAN
KELAM
Tirani hidup..
Antara gelap dan terang
Berputar mengelilingi
Jiwa dan ragaku ini
Kucoba untuk sembunyi
Atau kuharus berlari Mengejar bayangan diri
Dan pergi tak kan kembali
Sesaat jauh memandang
Dipuncak kesendirian
Kerap datang menghadang
Getir penderitaan Mengoyak segala
Impian dan harapan
Terpuruk didalam deru pusaran
kelam
Lepas jiwaku menuju angakasa
Terbang bersama sayap kecewa Kelak jiwaku kan turun kedunia
Dengan segenggam api durjana
Terasa membekas segala yang
ada
Seperti tersayat sebilah pedang
berkarat Tlah kurasakan semua..
Yang kuimpikan semula
Bahwa yang pernah kupuja
Hanya sebongkah batu biasa
Terpampang jelas di ufuk barat
Berkerudung hitam di padang gersang
Mengumbar sabda palsu belaka
Tentang surga dan keindahan..
Sesaat jauh memandang
Dipuncak kesendirian
Kerap datang menghadang Getir penderitaan
Mengoyak segala
Impian dan harapan
Terpuruk didalam deru pusaran
kelam
SENGKETA
Sengketa manusia kegelapan
Merubah damainya kehidupan
Manusia terbakar kematian
Dunia terancam kehancuran
Mereka tak mengenal lagi
Sesama umat manusia Mereka tak mengenal lagi
Siapa sang pencipta semesta
Seperti gelombang dilautan
Bergerak mengempas batu
karang
Seakan tak lagi memperdulikan Segala yang ada di sekitarnya
Para penguasa di kegelapan
Jadikan dunia ajang pertempuran
Kekacauan pun dimana-mana
Pertumpahan darah tak
terhindarkan Manusia saling menghancurkan
Untuk mempertahankan
kehormatan
Singgasana yang telah
digenggam
Beserta mahkota kejayaannya Hamparan kepedihan..
Bayangi masa depan
Bumi ini seperti..
Istana tak bertuan
Mungkinkah dunia kembali
dengan kedamaian Mungkinkah dunia kembali
dengan keindahan
Haruskah semua terkubur dalam
kedukaan
Menjadi bangkai kehidupan dalam
kehancuran Mereka tak mengenal lagi
Sesama umat manusia
Mereka tak mengenal lagi
Siapa sang pencipta semesta
PASUNGAN GERBANG
MAYAPADA
Terbujur jasad dalam duka
Dengan wajah nista mendekap
luka
Darah masih menggenang sisa
kehidupan
Gelap mata terpejam jauh menerawang
Arti semua ini, arti hidup ini..
Benih kepalsuan tumbuh
berserakan
Dalam penantian, dalam
keraguan.. Menjadi pasungan gerbang
mayapada
Saat datang kabut malam
Dengan sayap malaikat kematian
Getar cambuk membelah hingga
ke nirwana Jagad alam semesta terpaku
mendengar
Jerit kasakitan, jerit kepedihan
Manusia tersesat tersungkur
disana
Rasa penyesalan dan kekecewaan
Menjadi jawaban atas semuanya
Hampa yang terasa dipeluk
keheningan
Pekat kegelapan penjara tanpa
kedamaian Jiwa terbelenggu kala hati
berlabuh
Pada kenyataan diantara dunia
Hancur dan terbuang gelap hati
memandang
Setiap jalan tuhan menjanjikan keabadian
Tapi semuanya berganti
kehancuran
Tetap di Pasungan selamanya di
kegelapan..
Terbujur jasad dalam duka Dengan wajah nista mendekap
luka
Darah masih menggenang sisa
kehidupan
Gelap mata terpejam jauh
menerawang Arti semua ini, arti hidup ini..
Benih kepalsuan tumbuh
berserakan
Dalam penantian, dalam
keraguan..
Menjadi pasungan gerbang mayapada
TRAGEDY
Reruntuhan kembali berserakan
Menyisakan gambaran kematian
Hanya jerit tangis dan derai air
mata
Yang terdengar mengharapkan
ampunan Bencana melanda membawa
derita
Semua terbakar menjadi neraka
Kehidupan diambang kehancuran
Bagai malam tanpa sinar
rembulan Manusia meratap tak berdaya
Diantara lembaran kematian
Bencana melanda membawa
derita
Dunia meratap bertanya
mengapa.. Tragedy mencengkram manusia
yang terlelap
Tragedy menyerang menghempas
dalam gelap
Tragedy musnahkan segala
kehidupan Tragedy hancurkan istana
kesucian
Selaksa dendam membara
Berkobar di dalam dada
Seperti lautan api
Mengalir dan tak kan padam Secercah cahaya benderang
Bersama kan kita genggam
Menuju keabadian di puncak
kemenangan
Gemuruh petir dan awan kelam
Bertalu suara genderang perang Tenggelam dalam dentingan
pedang
Beradu mengumbar kematian
Kehidupan diambang kehancuran
Bagai malam tanpa sinar
rembulan Manusia meratap tak berdaya
Diantara lembaran kematian
Bencana melanda membawa
derita
Dunia meratap bertanya
mengapa..
UNTAIAN LEGAM
Awan hitam bergerak
Berjalan beriringan
Terbawa angin malam
Dan wajah sang rembulan
Redup tampak temaram
Enggan untuk bersinar Hawa dingin menyengat
Beku menusuk kalbu
Hampa kian terasa
Tatap mata terhalang
Jalan terbalut kabut
Langkah tetap terarah.. Smakin kelam warna malam
Larut dalam keheningan
Riuh suara kepak sayap
Terbang rendah berterbangan
Pucat daun berguguran
Patah ranting berserakan Jalan masih teramat panjang
Jelang fajar ku kan datang
Mengakhiri segala tentang
Kuasa tuhan di dunia
Menghancurkan satu legenda
Juru selamat manusia Hingga akhirnya pintu neraka
Terbuka lebar untuk semua
Tiada ruang bagi mereka
Karena surga telah terbakar
Manusia berlumur dosa
Ternoda nafsu angkara Untaian legam di dunia
Jadikan keabadian..
Jiwa yang gelap tetaplah gelap
Padamkan semua lentera
kesucian
Hati yang kelam tetaplah kelam Untaian legam bersama
selamanya.. 7. UNTUK SERIBU TAHUN Rapuh jiwa bersandar
Pada pilar-pilar kegelapan
Hanya debu kenangan
Melekat ruang kehampaan
Ingatkanku kembali
Kepada kisah dalam diri Membawaku arungi
Mimpi-mimpi sunyi
Alam bawah sadarku
Cairkan hati yang membeku
Lepas belenggu kalbu
Leburku dalam pelukan-MU Bentangkan sayap kelam
Gelapkan jiwa selamanya
Hancurkan kedamaian
Kobarkan api kematian
Kau miliki nafasku..
Setiap jelang kumelangkah Untuk seribu tahun..
Gelap arah kuberjalan
Hingga badai menghempas
karang
Hancur sampan kehidupan
Hanyut karam dan tenggelam Hilang sirna segalanya
Terbenam jauh dari kenyataan
Tinggalkan mimpi semu yang
tersisa
Dan semua hayalan..
Angan-angan dan harapan Mimpi yang berarti tak lagi kan
kudapati
Mengukir dendam pada dinding
malam
Menyibak sisi tirai keheningan
Nampak kegelapan merayap ke permukaan
Selimuti tubuhku sampai ajal
menjemputku
HINGGA NAFAS TERAKHIR
Satu masa terlewati
Jaman telah berganti
Tiba saatnya tuk kembali pada
diri sendiri
Singkirkan semua kemilau
permata Hilangkan semua hayalan
tentang-NYA
Sesungguhnya hati ini
Hanya kumpulan mimpi
Yang selalu membayangi
Langkah-langkah tak pasti Tetaplah bersama seperti semula
Berjalan bersama dijalan yang
sama
Disaat datangnya hari
Dimana hidup harus berakhir
Usah kau risaukan lagi Karena kita tidak sendiri
Semangat yang kita punya
Tak semestinya harus tersita
Hancurkan surga disana
Meski tenggelam di kegelapan
Sesungguhnya hati ini Hanya kumpulan mimpi
Yang selalu membayangi
Langkah-langkah tak pasti
Tetaplah bersama seperti semula
Berjalan bersama dijalan yang
sama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar