Senin, 26 Desember 2011

SIKSA KUBUR

SIKSAKUBUR - MEMOAR SANG PENGOBAR (lirics)

Kami disini berdiri bersama
berbaris & bersenjata
untuk mereka....
Kami disini laksana anjing
penjaga
agar tungku ini tetap panas
membara....
Satu legasi..Pengobar api...
Rankaian bait pujian...
Testimonial diucapkan...
Menghafal semua lafal...
P...uisi epik kolosal...
Prasasti diukir,Menolak kalimat
satir...
Terjaga tiap aksara,Perkamen
penoreh sejarah...
Langkah...Menampik lelah petuah...
Tentara berjubah merah!!!
Diorama dalam ingatan...
Kekal tak lekang jaman!!!
GKENAIOS!!!POLEMOS!!!
THRIAMBOS!!!
Tinggi langit tombak,Tajam
berujung kesumat...
Kini berpijak diplatea,Bentangkan
tanah terbela...
MEMOAR PENGOBAR SANG
PENYULUT API!!!4x
Langkah...Menampik lelah petuah...
Tentara berjubah merah darah...
Kami disini brjanji melanjuti
yang telah kalian lalui!!!!!



SIKSAKUBUR - TENTARA MERAH DARAH (lirics)

Berteriak....
Lantang sambut petaka
Mengkumandangkan....
Tiap bait neraka
Berjubah merah....
Berkamuflase darah
Kami adalah
Tentara Merah Darah....
Menyulut benci....
Tanpa bara api
Menelan ancaman....
Menempa berani
Berjubah merah....
Berkamuflase darah
Iringi langkah
Tentara Merah Darah....
KAMI !!! Siap untuk mati
BERDIRI !!! Bersanding tameng
bersimbol harga diri....
Barisan bernyali di bawah
sumpah dan janji
Mengabdi pantang menyerah
Berbaris.... Bersenjata....
Di balik lingkar perisai baja
Hembusan.... Nafas berpacu
Lapar berburu.... Menjadi satu
Perintah.... Meluluh lantah
Tebar makian.... Sumpah serapah
Heracles.... Kamilah garis darahmu
Bersama Ares.... Hunuskan
tombak mautmu
Tuangkan anggur di cawan....
Saji Dionysus dan lawan....
Suguhi.... Rayakan perang dan
bersulang !!


SIKSAKUBUR - PUSARA BALA TENTARA (lirics)

Dan.... Hari ini telah dinanti
Tanpa do'a sakralnya upacara
Hanya sunyi lantang bersuara
Layaknya berteriak....
Selama mata melihat
Selagi tubuh masih hangat
Biarkan kami melawan
Sampai titik darah penghabisan
Tandai dada dengan besi yang
menyala
Toreh setiap nama dengan darah
Hentakan lambat detak jantung
sekarat
Suarakan juru selamat....
Senandungkan hymne terdalam
Bisikkanlah dengan sya'ir yang
suram
Dihujani tiap penjuru arah seribu
panah
PUSARA.... BALA TENTARA
Terbujur bernisan anak panah
yang patah
PUSARA.... BALA TENTARA
Terkapar di kaki tebing mulut
neraka
Nyawa meregang....
Burung nazar berkoar lapar
Pakar penafsir pesan kematian
Berkicau kacau bagai penyanyi
Manuver liar menyambut yang
mati
Sebuah nilai monumental
Dalam arena duel yang jalal
Terkubur tanpa.... Do'a-do'a....
Terkubur dalam.... Pusara....
Sebuah nilai monumental
Dalam arena duel yang jalal
Harga diri, harga mati
Harga untuk mereka yang
pemberani
Terkubur tanpa.... Do'a-do'a....
Terkubur dalam.... Pusara....
PUSARA.... BALA TENTARA
Terbujur bernisan anak panah
yang patah
PUSARA.... BALA TENTARA
Terkapar di kaki tebing mulut
neraka


SIKSAKUBUR - NERAKA SETARA MATA (lirics)

Neraka.... Setara mata
Tampak merata
Agenda genosida....
Merancang bencana
Hadirkan binasa....
Petaka.....
Menelan jantung kota
Sunyi tak berpenghuni
Eufoni Sangkakala
Hujan api
Asap pekat, sarat kematian
Artefak yang retak
Di bawah reruntuhan puing kota
neraka
DENGARKANLAH.... YANG.... MA.... TI
Mereka datang layaknya
kawanan binatang
DENGARKANLAH.... YANG.... MA.... TI
Menyerang menagih nyawa tak
terbilang
Rampasan nyawa
Tertimbun dalam bejana
Terjaga cerberus
Bertaring pekat jelaga
Sehitam jubah
Malaikat pencabut nyawa....
Kota telah mati....
Yang dulu suci....
Terlalap api....
DEMOLISI TANPA HENTI
Nisan bersama....
Jiwa jelata....
Jasad terbantai....
RANGKAIAN RANTING KEMATIAN
NERAKA.... DI UJUNG MATA
MEMBAKAR SEGALA....
4 X
Kota telah mati....
Yang dulu suci....
Terlalap api....
DEMOLISI TANPA HENTI
Nisan bersama....
Jiwa jelata....
Jasad terbantai....
RANGKAIAN RANTING KEMATIAN
Neraka.... Setara mata
Tampak merata
Agenda genosida....
Merancang bencana
Hadirkan binasa....
DENGARKANLAH.... YANG.... MA.... TI
Bercakap senyap berelegi
DENGARKANLAH.... YANG.... MA.... TI
Berkata selamatkan kami....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar