Senin, 16 Mei 2011

BETRAYER

HABIS GELAP TAK TERBIT TERANG

Tolong saya pak, jangan dipukul !
Tanyalah dulu apa sebabnya !
Dengarlah saya ingin bicara !
Jangan dipaksa untuk mengaku !

Ampun pak !!
Ampun pak !!
Ampun pak !!
Ampun !!!

Lihatlah saya jatuh tersungkur !
Cukuplah sudah jangan ditambah !
Biarkan saya sedikit tenang !
Untuk menjawab secara sadar !

Saya tak sanggup menahan sakit
tubuhku lemas imanku goyah
mulut bicara fakta yang beda
saya pengecut bohongi diri


DIAM MEMBISU

Kau hanya bisa terdiam dan membisu
Saat rasakan jiwamu terbelenggu
Tak sanggup tuk memutar waktu, yang berlalu
Yang telah hilangkan bahagia dihatimu

Reff :
Kau coba luluhkan suasana
Kau coba untuk tertawa
Namun senantiasa
Menjadi khayal semata

Tangis bathinmu takkan pernah mampu mengulangi
Semua kesejukkan hati yang terperih
Kini kau genggam pedihnya pilu dan emosi
Dan kau hanya diam dan membisu tersimpan di hati

Kembali ke : Reff

Aku coba untuk tak merasa
Hindari kejamnya dunia
Namun senantiasa
Menjadi khayal semata
Kau diam ... membisu ...


SEBELUM LAHIR DAN SESUDAH MATI

Suatu saat aku merasakan
Segala sesuatu yang ku miliki hilang
Namun telah ku sadari sebelumnya
Semuanya hanya sementara
Aku sering bertanya di dalam doa
Tentang apa artinya hidup
Dari lahir, hidup dan akhirnya mati
Aku tak minta dilahirkan
Dan aku tak menginginkan kematian
Tapi apa dayaku
Di bawah sang penguasa ?
Akhirnya aku simpulkan
Hidup itu seperti mimpi
Terjadi begitu saja dan akan berakhir

Ya, semua mimpi
Hidup yang kita nikmati
Adakah yang lebih baik
Dari pada menikmati mimpi ?

Aku merasa sebagai makhluk yang paling hina
Yang hidup kehidupan yang bukan milikku
Dan aku sering mengeluh atas segala kekuranganku
Dan aku lupa pada yang berkuasa

Umurku tak menjamin nafasku
Nyawaku tak dapat dibeli
Kepada siapa aku harus mengabdi ?
Haruskah aku bersandiwara ?


PASUKAN BERANI MATI

Jerit tangis di balik pabrik
Merengekkan harapan
S'ribu kepal maju tak gentar
Menerjang kawat duri
Air mata, tetesan darah
Belukar medan tempur
Lihat muka dengar kataku
Dimana janji yang telah kau ucap?

Jangan menghindar sembunyi di balik dinding
Aroma busuk takkan pernah tertutupi
Dekatlah sini sebelum murka berontak!
Takkan kukejar kalau sudah kau tepati
Karena akupun manusia...

Tolong jawab janji janji
Jangan diam aku tak tahu!
Nyawaku cuma satu untuk bayar harga diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar